ANALISISPERILAKU STRUKTUR BETON DAN BAJA DENGAN METODE LEVELLING TIME HISTORY (STUDI KASUS GEDUNG E ITERA, LAMPUNG, INDONESIA) Ahmad Yudi*1, Bayzoni2, Nugraha Bintang Wirawan1, Rijuli Nadeak3 1Dosen ,Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Institut Teknologi Sumatera
Padatugas akhir ini akan dibahas tentang keekonomisan antara bangunan struktur beton bertulang dengan bangunan struktur baja. Tujuannya adalah menganalisa pembebanan
Perbandingankayu dan baja ringan berdasarkan kriteria bahan bangunan ekologis; Aluminium foil dan baja ringan; Baja ringan, carport, dan kanopi; Baja ringan mix; Rangka atap baja ringan diekspose; Tanpa sendi rol di atap baja ringan; Menghitung struktur rangka atap baja ringan dengan SAP 2000 . MEKANIKA TEKNIK. ISBN : -0
Materialstruktur yang satu ini tidak kalah dengan penggunaan struktur besi maupun beton dan dinilai mampu menciptakan bangunan yang kuat. Struktur Baja Pada Konstruksi Rumah Oleh
StudiPerbandingan Kinerja Struktur Baja yang Didesain Berdasarkan Respon Spektrum SNI 03-1726-2002 dan SNI 1726-2012 oleh: Dena Mutia Terbitan: (2015) Studi perbandingan perilaku struktur beton dengan layout bangunan berbentuk yang didisain berdasarkan SNI-1726-2002 dan SNI 1726-2012 oleh: Ghazian Lutufi Terbitan: (2014)
Vay Tiแปn Trแบฃ Gรณp Theo Thรกng Chแป Cแบงn Cmnd. Jika Anda ingin membangun sebuah bangunan, tentunya Anda harus memilih bahan yang tepat untuk struktur bangunan. Ada banyak jenis bahan yang dapat digunakan untuk struktur bangunan, di antaranya adalah baja dan beton. Kedua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbandingan struktur baja dan struktur beton. Struktur Baja Baja adalah bahan yang terbuat dari campuran besi dan karbon. Bahan ini memiliki berbagai kelebihan, di antaranya adalah Kekuatan Baja memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga dapat menahan beban yang berat. Ketahanan terhadap gempa Baja memiliki elastisitas yang tinggi, sehingga dapat menahan gempa dengan baik. Ketahanan terhadap korosi Baja memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi jika dilindungi dengan baik. Namun, baja juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah Biaya Baja memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton. Ketahanan terhadap api Baja memiliki ketahanan yang rendah terhadap api, sehingga harus dilindungi dengan baik agar tidak mudah terbakar. Perawatan Baja membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan beton. Struktur Beton Beton adalah campuran dari semen, pasir, kerikil, dan air. Bahan ini juga memiliki berbagai kelebihan, di antaranya adalah Biaya Beton memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan baja. Ketahanan terhadap api Beton memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api. Perawatan Beton membutuhkan perawatan yang lebih sedikit dibandingkan dengan baja. Namun, beton juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah Kekuatan Beton memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan baja. Ketahanan terhadap gempa Beton memiliki elastisitas yang rendah, sehingga kurang mampu menahan gempa dengan baik. Ketahanan terhadap korosi Beton memiliki ketahanan yang rendah terhadap korosi jika tidak dilindungi dengan baik. Kesimpulan Dalam memilih bahan untuk struktur bangunan, Anda harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bahan. Jika Anda ingin memiliki bangunan yang kuat dan tahan gempa, baja mungkin menjadi pilihan yang terbaik. Namun, jika Anda ingin menghemat biaya dan perawatan, beton mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat. Namun, tidak ada bahan yang sempurna, jadi Anda harus mempertimbangkan semua faktor sebelum memilih bahan untuk struktur bangunan Anda. 2023-03-04
p class="11daftarpustaka"> Salah satu permasalahan paling utama dalam pengoptimalisasi desain struktur bangunan adalah pemilihan jenis material struktur dan pemilihan dimensi profil eelemen desain struktur, perlu dialkukan analisis untuk meminimalisasi biaya yang dikeluarkan oleh pemilik bangunan.. Umumnya digunakan material beton bertulang sebagai bahan utama, namun pada penelitian ini akan dikaji material baja sebagai bahan utama dan dilakukan perbandingan terhadap kedua material tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan dalam perencanaan untuk memperoleh pembiayaan yang paling optimal dan efisien dengan kekuatan struktur yang sama. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode elemen hingga dengan bantuan program SAP 2000. Hasil penelitian yang diperoleh berupa dimensi profil baja dan beton yang telah sesuai dengan batas kekuatan dan stabilitas struktur serta biaya dari masing masing elemen struktur tersebut. Terdapat perbedaan biaya yang cukup signifikan antara struktur beton bertulang dan struktur baja .Hal ini disebabkan karena berat sendiri material material baja lebih berat dari beton serta harga satuan struktur baja lebih mahal dari struktur beton. Pada kajian ini harga baja pada elemen kolom terpaut lebih mahal dari elemen beton bertulang. Sedangkan pada elemen balok terdapat selisih lebih mahal struktur baja dibandingkan struktur beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi jumlah biaya dan penggunaan waktu yang telah digunakan pada proyek Peningkatan Jalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa konsep nilai hasil earned value analysis mengkaji kecenderungan varian jadwal dan varian biaya pada suatu periode selama proyek berlangsung. Dengan melakukan studi dengan earned value ini dilakukan evaluasi penyelesaian proyek dengan BCWP sebesar Rp. 864,310, BCWS sebesar Rp. 393,436, dan ACWP sebesar Rp. 591,235, Ditinjau dari varian biaya CV > 0 dengan Indeks kinerja biaya CPI > 1 sehingga diperoleh biaya penyelesaian proyek EAC sebesar 68% dari anggaran rencana yaitu sebesar Rp. 2,037,182, Sedangkan dari aspek jadwal proyek mengalami pengurangan waktu sebesar 47% atau dari rencana 16 minggu menjadi 9,45 minggu sebagaimana ditunjukkan nilai SPI > 1. Perencanaan proyek adalah salah satu unsur penting dalam m anajemen proyek . Perencanaan yang baik akan meningkatkan pencapaian sasaran proyek yaitu mendapatkan hasil dalam hal ini bangunan yang berkualitas, dengan biaya yang optimal dan dalam waktu yang ditetapkan serta menghindari resiko negatif baik bagi lingkungan maupun manusia. Aspek waktu dan biaya adalah dua aspek yang saling berkait. Seringkali waktu mempengaruhi biaya proyek namun sebaliknya tidak jarang biaya juga dapat mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu para peneliti, akademisi dan praktisi memberi perhatian lebih terhadap dua aspek ini. Dalam penelitian ini optimalisasi biaya dan waktu penyelesaian proyek mengambil studi kasus pada proyek pembangunan SDN3 Dewantara . Inventarisasi kegiatan didasarkan pada data yang dihimpun dari dokumen kontrak termasuk didalamnya rencana anggaran biaya RAB, gambar kerja, dan spesifikasi teknis. Optimalisasi dilakukan melalui perubahan metoda kerja dengan membuat beberapa alternatif. Selanjutnya maisng-masing alternatif tersebut diformulasikan dalam network dan dilakukan perhitungan waktu penyelesaian pekerjaannya dengan bantuan software microsoft project. Data yang diinput adalah data jenis pekerjaan, konstrain antar pekerjaan untuk menyusun networknya selanjutnya data durasi pekerjaan. Data durasi pekerjaan mengacu pada koefisien SNI dengan menjadikan variabel jumlah tenaga kerja sebagai variabel terikat dan variabel durasi sebagai variabel bebas. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari software diolah dan dianalisa. Hasil perhitungan menunjukkan adanya penghematan waktu dibandingkan rencana awal yaitu selama 10 hari untuk alternatif 1 dan 21 hari untuk alternatif 2 dengan biaya pelaksanaan pekerjaan tetap sebesar Rp. 6 . , 66. 5 km dari pantai Jumlah Lantai 4 Lantai Tinggi Gedung 20,118 m Struktur Utama Beton Bertulang Data Modifikasi Nama Gedung Gedung H Universitas Dr. Soetomo Surabaya Fungsi Gedung kuliah Lokasi > 5 km dari pantai Jumlah Lantai 4 Lantai Tinggi Gedung 20,118 m Struktur Utama Struktur Baja Data Bahan Mutu beton K-300 Mutu Baja BJ 37 Menentukan metode dan Preliminary design Perencanaan struktur balok ๎ผ๎=๎ฏ๎ /๎.๎๎ 1 Dari nilai ini akan didapat rencana awal dimensi balok Pembebanan Perencanaan pembebanan pada struktur ini berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983 dan SNI 03-1726-2002. Pembebanan tersebut antara lain Beban mati Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut PPIUG 1983 Pasal Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut PPIUG 1983 Pasal Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara PPIUG 1983. Beban Gempa semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa tersebut Analisis struktur dengan SAP2000 Untuk mengetahui besarnya nilai joint displacement, momen, gaya geser, dan gaya tekan atau gaya tarik pada struktur portal terhadap beban-beban yang bekerja beban luar dan beban gravitasi. Pemilihan profil baja untuk elemen utama struktur balok, balok anak dan kolom Kontrol profil baja terhadap momen, gaya geser, dan gaya tekan atau gaya tarik ysng diperoleh dari hasil pemodelan struktur dengan bantuan program komputer SAP 2000 Perhitungan Volume Beton dan Berat Baja Perhitungan harga material beton dan baja Harga beton diperoleh dengan mengalikan volume beton dengan harga per 1 m3 . Dan harga baja diperoleh dengan mengalikan volume baja dengan harga per 1 kg .Didapatkan presentase beda harga dengan cara ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ต ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ ๎๎๎๎ณ๎ฒ๎ฒ๎จ Tahap pengambilan kesimpulan. Pada tahap ini, dengan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dibuat suatu kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Diagram Alir Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 81 Gambar 1 Diagram alir penelitian PEMBAHASAN Perencanaan gording Perhitungan jarak gording Sudut atap = 350 Panjang lereng atap +overstek Bโ = 8,076 m Banyak gording di lapangan pada ยฝ bentang KK = 8 Jumlah bentang gording di lapangan pada ยฝ KK n = 7 Jarak maksimum gording = 1,5 m Jarak gording = ๎ญ๏ฒ๎๎ญฌ = ๎ฌผ๎ก๎ฌด๎ฌป๎ฌบ๎ฌป = 1,15 m ~ 1,2 m di lapangan Jarak gording = 1,2 m Tc C = ๎ฎบ๎ฏฅ๎ฏ Faktor keutamaan gedung I = 1,0 Untuk bangunan umum Dengan sistem SRPMB ๎ค๎ = 2,7 f = 2,8 ๎ด๎ = 4,5 Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 86 Besar beban geser nominal static equivalen V V = ๎กฏ๎ต๎กต๎กพ๎ต๎ข๎ข Tabel 7 Distribusi Beban Gempa Sumber Hasil Perhitungan,2018 Perhitungan Struktur Tabel 8 Kontrol Profil Sumber Hasil Perhitungan,2018 Perbandingan Harga Material Beton dan Baja Pada Balok Dan Kolom Tabel 9 Harga Material Baja Sumber Hasil Perhitungan,2018 Tabel 10 Harga material betonSumber Hasil Perhitungan,2018 Analisis Harga Material Baja Dengan Beton Pada Balok Dan Kolom Dari hasil perancangan tersebut selanjutnya menghitung beda harga antara beton dengan baja. Harga beton diperoleh dengan mengalikan volume beton dengan harga per 1 m3 . Dan harga baja diperoleh dengan mengalikan volume baja dengan harga per 1 kg. Didapatkan presentase beda harga dengan cara ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ต ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ ๎๎๎๎ณ๎ฒ๎ฒ๎จ Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 87 Tabel 11 Beda Harga Material Beton Dan Baja Sumber Hasil Perhitungan,2018 Berikut diagram presentase beda harga beton dengan baja Gambar 6 Beda Harga Struktur Beton dan Struktur Baja Pada BalokGambar 7 Beda Harga Struktur Beton Dan Struktur Baja Pada Kolom Dari keseluruhan perhitungan biaya, harga material beton lebih murah dibandingkan harga material baja belum dihitung harga bahan persatuan pekerjaan dan waktu pengerjaan masing-masing pekerjaan pada pembangunan Gedung H universitas Surabaya. Jika dilihat dari waktu, pelaksanaan konstruksi beton relatif lebih panjang, mulai dari pembuatan perancah, bekisting, pemberian tulangan, pengecoran dan perawatan beton memerlukan waktu yang cukup panjang sampai umur beton yang cukup untuk didapat dilakukan pembongkaran. Sedangkan waktu pelaksaan konstruksi baja lebih cepat dan alat bantu penunjang pemasangan struktur baja lebih sederhana, sehingga biaya konstruksinya dapat ditekan. KESIMPULAN Dari hasil analisa dan perhitungan pada tugas akhir ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Profil baja yang digunakan untuk komponen balok dalam perancangan ulang gedung H Universitas Surabaya diantaranya adalah Profil B1 WF 600x200x12x20, Profil B2 WF 400x300x9x14, Profil B3 WF 400x300x9x14, Profil B4 WF 350x200x8x12, dan Profil B5 WF 175x125x 5,5x8. Profil baja yang digunakan untuk komponen kolom dalam perancangan ulang gedung H Universitas Surabaya, profil yang digunakan diantaranya adalah profil K1 WF 400x400x18x28,profil K2 WF 400x400x21x21 Penggunaan struktur baja sebagai pengganti struktur beton bertulang untuk kolom dan balok pada gedung tersebut lebih harga beton bertulang dan baja pada gedung H universitas Dr. Soetomo Surabaya adalah untuk beton bertulang dan baja Rp Berdasarkan hasil penelitian, saran yang perlu dikembangkan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan studi yang lebih mendalam dengan menghitung biaya persatuan pekerjaan dan manajemen waktu atau penjadwalan. Sehingga diharapkan perencanaan dapat dilaksanakan mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan dan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan perencanaan yaitu kuat, ekonomi, dan tepat waktu dalam pelaksanaannya. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. Jakarta Badan Standarisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung .Surabaya Badan Standarisasi Nasional. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 2002. SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana Wilayah. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Futariani, Yovi 2013. Kajian Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNY. Yogyakarta. Gunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. YogyakartaKanisius. HSPK 2018 Kota Surabaya Rp0Rp1,000,000Rp2,000,000Rp3,000,000Rp4,000,000Rp5,000,000Rp6,000,000B1 B1 B2 B3 B4 B5HARGA BETONBAJARp0Rp2,000,000Rp4,000,000Rp6,000,000Rp8,000,000K1 K2BETONBAJA Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 88 Trijadir, Muhammad 2015.Perancangan Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 17292015. Yogyakarta. Purwanto,Herubroto. 2016. Struktur Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Purwanto,Herubroto dan Safrin Zuraidah. 2016. Struktur Baja 2. Surabaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Vls, dan Gideon Kusuma.1993. Grafik Dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03. Jakarta Erlangga. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan GedungNasional Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Badan Standarisasi 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana WilayahDepartemen Permukiman Dan PrasaranaWilayahDepartemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 2002. SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana Wilayah. Direktorat Penyelidikan Masalah Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNYYovi FutarianiFutariani, Yovi 2013. Kajian Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNY. Profil Konstruksi BajaRudy GunawanGunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 1729Muhammad TrijadirTrijadir, Muhammad 2015.Perancangan Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 17292015. Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas DrHerubroto PurwantoPurwanto,Herubroto. 2016. Struktur Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas GunawanGunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. YogyakartaKanisius. HSPK 2018 Kota Surabaya Rp0 Rp1,000,000
Jembatan merupakan suatu sarana transportasi yang menghubungkan dua sisi tempat yang terhalang keadaan alam atau keadaan transportasi dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Perencanaan jembatan di Desa Babbalan Kecamatan Batuan merupakan salah satu contoh, dimana fungsi jembatan yang akan dibangun adalah sarana transportasi utama untuk menuju ke RS. Baghraf Medika yang akan dibangun di lokasi perencanan jembatan tersebut. Sesuai kebutuhan dari pemilik RS. Baghraf Medika, maka ditentukan lebar dan panjang jembatan yaitu dengan luas 144 meter2. Dengan terbatas waktu penyusunan penelitian ini, maka pada penelitian ini dikhususkan pada perencanaan struktur atas jembatan. Berdasarkan dari hasil penelitian dan hasil pembahasan tentang perbangdingan perencanaan struktur atas jembatan gelagar balok T dan jembatan baja komposit, menunjukkan bahwa pada struktur atas jembatan gelagar balok T mempunyai lendutan maksimal yang terjadi 0,0142 kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 kNm. Sedangkan pada struktur atas jembatan baja komposit mempunyai lendutan maksimal 0,0440 kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 kNm. Serta untuk anggaran biaya struktur atas jembatan gelagar balok T untuk bentang 12 m yaitu sebesar Rp. Sedangkan untuk anggaran biaya struktur atas jembatan baja komposit untuk bentang 12 m yaitu sebesar Rp. Sehinggan selisih perbedaan biaya antara perencanaan struktur atas jembatan gelagar balok T dan struktur atas jembatan baja komposit yaitu sebesar Rp. Maka ditinjau dari segi biaya untuk struktur atas jembatan dengan bentang 12 m lebih efisien struktur atas jembatan gelagar balok T dari pada struktur atas jembatan baja komposit. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURAJurnal โMITSUโ Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 5, No. 2, Oktober 2016 - ISSN 2339-0719PERBANDINGAN PERENCANAANJEMBATAN STRUKTUR BETON DANJEMBATAN STRUKTUR BAJA DITINJAUDARI SEGI BIAYADiah Ayu Restuti Wulandari1Dosen Program Studi Teknik Sipil, UniversitasNarotama Surabaya Program Studi Teknik Sipil,UniversitasWiraraja,email merupakan suatu saranatransportasi yang menghubungkan dua sisi tempatyang terhalang keadaan alam atau keadaantransportasi dengan tujuan dan fungsi yangberbeda-beda. Perencanaan jembatan di DesaBabbalan Kecamatan Batuan merupakan salah satucontoh, dimana fungsi jembatan yang akandibangun adalah sarana transportasi utama untukmenuju ke RS. Baghraf Medika yang akan dibangundi lokasi perencanan jembatan tersebut. Sesuaikebutuhan dari pemilik RS. Baghraf Medika, makaditentukan lebar dan panjang jembatan yaitudengan luas 144 meter2. Dengan terbatas waktupenyusunan penelitian ini, maka pada penelitian inidikhususkan pada perencanaan struktur atasjembatan. Berdasarkan dari hasil penelitian danhasil pembahasan tentang perbangdinganperencanaan struktur atas jembatan gelagar balok Tdan jembatan baja komposit, menunjukkan bahwapada struktur atas jembatan gelagar balok Tmempunyai lendutan maksimal yang terjadi 0,0142kNm dan dikatakan aman karena telah memenuhisyarat lendutan < 0,05 kNm. Sedangkan padastruktur atas jembatan baja komposit mempunyailendutan maksimal 0,0440 kNm dan dikatakan amankarena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05 untuk anggaran biaya struktur atas jembatangelagar balok T untuk bentang 12 m yaitu sebesarRp. Sedangkan untuk anggaranbiaya struktur atas jembatan baja komposit untukbentang 12 m yaitu sebesar Rp. selisih perbedaan biaya antaraperencanaan struktur atas jembatan gelagar balok Tdan struktur atas jembatan baja komposit yaitusebesar Rp. Maka ditinjau dari segibiaya untuk struktur atas jembatan dengan bentang12 m lebih efisien struktur atas jembatan gelagarbalok T dari pada struktur atas jembatan Kunci Perencanaan Struktur Atas Jembatan,Jembatan Gelagar Balok T, JembatanGelagar Komposit, Dan Latar BelakangRencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahKabupaten Sumenep Tahun 2005 โ2025 diKecamatan Batuan, salah seorang pemilikownerpusat perbelanjaan di Sumenep, yaituBaghraf Mall yang baru saja merampungkanpembangunannya di akhir 2016 memiliki rencana diDesa Babbalan untuk membangun Rumah SakitBaghraf Medika. Dengan rencana pembangunanRumah Sakit Baghraf Medika, pemilik ownermenginginkan adanya perencanaan kontruksijembatan dengan panjang 12 meter, lebar 12 meter,dan luas 144 meter2yang menghubungkan antaradua sisi sungai di Desa Babbalan sebagai saranatransportasi utama menuju rumah kenyataannya jembatan โjembatan yangdibangun di Kabupaten Sumenep menggunakanjembatan struktur beton. Oleh karena itu pemilikowner Rumah Sakit Baghraf Medika memintaseorang ahli untuk melakukan perbandinganperencanaan jembatan struktur beton dan jembatanstruktur baja dengan tetap memperhitungkan kriteriadesain, yaitu kemampuan layan serviceability,efisiensi, konstuksi, harga, dan lain-lain daniel 1991 1. Dalam perencanaan jembatan ini diharapkanagar mendapatkan rencana struktur jembatan yangsesuai dengan kebutuhan pemilik owner.Berdasar latar belakang di atas, maka menjadidasar penyusunan skripsi dengan judulโPerbandingan Perencanaan Jembatan StrukturBeton dan Jembatan Struktur Baja Ditinjau DariBiayaโ. Rumusan MasalahBerdasarkan idetifikasi masalah, batasan, dancakupan masalah sebagaimana yang dikemukakan,rumusan permasalahan yang akan diteliti yaitu Berapa besar perbandingan biaya yangdiperlukan untuk perencanaan struktur atas jembatanbeton dengan struktur atas jembatan baja ? TujuanTujuan dilakukannya penelitian ini adalahsebagai berikut untuk mengetahui selisih biayaantara jembatan struktur beton dengan jembatanstruktur baja di tinjau dari struktur atas METODE PENELITIANPenelitian menggunakan analisis data berupagambar denah arsitektur yang didapat dari konsultan,selanjutnya dilakukan perhitungan desain strukturmenggunakan dua material konstruksi yang berbedauntuk dapat dipaparkan perbandingan HASIL DAN Perencanaan Struktur Atas Jembatan Beton FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURAJurnal โMITSUโ Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 5, No. 2, Oktober 2016 - ISSN 2339-0719Perencanaan struktur atas jembatan betondengan menggunakan tipe struktur atas jembatangelagar balok T yang monolit antara pelat dan balokatau girder yang menyerupai bentuk huruf T. PadaGambar di bawah ini dapat dilihat gambar detailpotongan rencana struktur atas jembatan betonsesuai dengan kebutuhan dari pihak owner denganpanjang bentang jembatan 12 m dan lebar jembatan12 Rencana Struktur Atas JembatanGelagar Balok Analisis Pembebanan Pada Struktur AtasJembatan BajaDari analisis pembebanan yang terjadi berdasarkombinasi pembebanan yang harus ditinjau padastruktur atas jembatan baja komposit menurutStandar Pembebanan untuk Jembatan RSNI T โ02 โ2005 harus dikalikan dengan faktor momen maksimum pada lantaikendaraan di atas di hitung koefisien momenlapangan dan momen tumpuan untuk bentangmenerus dengan beban merata, terpusat, danperbedaan temperatur adalah sebagai berikut Tabel Kombinasi Momen Tumpuan DanMomen Lapangan 1MomenTumpuanUltimatekNmMomenLapanganUltimatekNmTotal Momen Ultimate Slab, Mu =Momen tumpuan ultimit dan momen lapanganultimit pada kombinasi momen ke 1, dengan nilaimomen tumpuan = 59,3143 kNm dan momenlapangan = 75,4249 gaya geser pada girder baja WF adalahuntuk membandingkan kombinasi gaya geser hitungpada beban terhadap gaya geser rencana. Pada merupakan gaya geser hitung dari perhitunganpembeban yang direncanakan sebagai berikut Tabel Perhitungan Gaya Geser HitungDari tabel merupakan perhitungan gayageser hitung rata-rata, maka gaya geser rencanalebih besar nilainya dari pada gaya geser rata-ratahitung, maka girder baja WF adalah Perhitungan Biaya Stuktur Atas JembatanDesain dari masing-masing struktur atasjembatan telah diketahui, maka sekarang dapatdiperhitungkan Rencana Anggaran Biaya RAByang nantinya akan dibandingkan nilai menghitung Rencana Anggaran Biaya RABdiperlukan daftar analisa harga satuan dan daftarharga satuan upah, bahan, dan sewa alat masuk ke perhitungan Rencana AnggaranBiaya RAB, harus menghitung setiap volume itempekerjaan tersebut yang kemudian akan dikalikandengan analisa harga satuan Rencana Anggaran Biaya RAB Struktur AtasJembatan BetonDari hasil perhitungan volume item pekerjaandan perhitungan rencana anggaran biaya untukstruktur atas jembatan gelagar balok Tdidapatkan biaya yaitu sebesar Rencana Anggaran Biaya RAB Struktur AtasJembatan BajaDari hasil perhitungan volume item pekerjaandan perhitungan rencana anggaran biaya untukstruktur atas jembatan baja komposit didapatkanbiaya yaitu sebesar Rp. hasil perbandingan anggaran biaya padatabel di atas terdapat perbedaan antara struktur atasjembatan beton tipe gelagar balok T dan strukturatas jembatan baja tipe gelagar komposit sebesar KESIMPULANa. Analisis sturktur pada struktur atasjembatan beton tipe gelagar balok T denganmutu beton K-350 mempunyai momen ultimit2886,04 kNm, ketebalan pelat lantai kendaraan0,25 m, dimensi balok T sebagai gelagarmemanjang 1,20 x 0,70 m dengan jarak antaragelagar memanjang 2,00 m dan balok gelagarmelintang 0,35 x 0,60 m dengan jarak gelagarmelintang 3,00 m dengan lendutan maksimal FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURAJurnal โMITSUโ Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 5, No. 2, Oktober 2016 - ISSN 2339-0719yang terjadi 0,0142 kNm dan dikatakan amankarena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05kNm untuk panjang bentang jembatan 12,00 pada struktur atas jembatan bajatipe baja komposit dengan mutu beton K-350mempunyai momen ultimit 75,4249 kNm,ketebalan pelat lantai kendaraan 0,30 m,dimensi balok memanjang menggunakan bajaWF jenis H-Rolled 1,00 x 0,35 m dengan jarakantara gelagar baja komposit 1,20 m, dimensibalok melintang menggunakan baja WF jenisH-Rolled 0,60 x 0,30 m dengan jarak antaragelagar baja komposit 3,00 m sebagai pengakudari balok gelagar memanjang dengan lendutanmaksimal 0,0440 kNm dan dikatakan amankarena telah memenuhi syarat lendutan < 0,05kNm untuk panjang bentang jembatan 12,00 Anggaran biaya yang dibutuhkan untukstruktur atas jembatan beton yaitu sebesar sedangkan anggaran biayauntuk struktur atas jembatan baja yaitu sebesarRp. dengan ukuran jembatanpanjang 12,00 m lebar 12,00 m dan luasjembatan 144 Selisih perbedaan biaya antara struktur atasjembatan beton dan struktur atas jembatan bajayaitu sebesar Rp. Maka ditinjaudari segi biaya untuk ukuran jembatan panjang12,00 m lebar 12,00 m dan luas jembatan 144m2 lebih efisien struktur atas jembatan betondengan tipe gelagar balok REFRENSIDirektorat Jendral Bina Marga. 2010. PedomanPerencanaan Teknik Jembatan. JakartaDirektorat Bina Standarisasi Nasional. 2004. PerencanaanStruktur Beton Untuk Jembatan RSNI T-12-2004. Bandung Badan Standarisasi Standarisasi Nasional. 2005. PerencanaanStruktur Baja Untuk Jembatan RSNI T-03-2005. Bandung Badan Standarisasi Standarisasi Nasional. 2005. StandarPembebanan Untuk Jembatan RSNI T-02-2005. Bandung Badan Standarisasi Standarisasi Nasional. 2008. StandarPerencanaan Ketahanan Gempa Untuk JembatanSNI 28332008. Bandung Badan Dr. Ir. Bambang., CES., DEA., DanMuntohar, Agus Setyo., ST. 2014. Beta Ali. 2010. Kolom Pondasi & Balok T BetonBertulang. Yogyakarta Graha Teknik Universitas Wiraraja Sumenep. Pembelajaran Jembatan Struktur Fakultas Teknik Universitas Agus., ST., MT. 2013. Perencanaan StrukturBaja Dengan Metode LFRD. Jakarta Erlangga. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Perencanaan Teknik Jembatan. Jakarta Direktorat Bina TeknikDirektorat Jendral Bina MargaDirektorat Jendral Bina Marga. 2010. Pedoman Perencanaan Teknik Jembatan. Jakarta Direktorat Bina Struktur Beton Untuk Jembatan RSNI T-12-2004Nasional Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 2004. Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan RSNI T-12-2004. Bandung Badan Standarisasi Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan SNI 28332008. Bandung Badan Standarisasi SupriyadiIrBambangCesDan DeaAgus MuntoharSetyoStSupriyadi, Dr. Ir. Bambang., CES., DEA., Dan Muntohar, Agus Setyo., ST. 2014. Jembatan. Yogyakarta Beta Struktur Baja Dengan Metode LFRDAgus SetiawanStMtSetiawan, Agus., ST., MT. 2013. Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LFRD. Jakarta Erlangga.
perbandingan struktur baja dan struktur beton