BeliWadah cacing sutra, cacing darah, cacing beku & kutu air beku di Buana_Guppy_Farm. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. jas hujan ponco tali sepatu kaos anak Menurutpenelitian jenis ini mengandung protein sebesar 58% dan lemak sejumlah 13%. Diyakini kandungan cacing darah mampu mempercepat perkembangan ikan dan mempercantik warna pada tubuh ikan "khususnya ikan hias". Cara Beternak Cacing Sutra / Darah Caramembasmi: Cacing bulu kuda bisa hidup di kamar mandi mu saat ada inang, seperti belalang, yang mati di area kamar mandi. Cacing bulu kuda dapat dibunuh dengan cara yang sama seperti cacing darah atau cacing tanah. Semprotkan saja dengan cuka dan larutan soda kue, atau garam kari. Bersihkan seluruh kamar mandi untuk menghindari adanya telur Perbedaanlainnya adalah postur tubuh, cacing darah memiliki ukuran pendek beruas dengan warna tubuh merah menyala, sedangkan cacing sutra bentuknya seperti helaian rambut berwarna merah lebih muda dan hidup dalam koloni atau gerombol. BeliTempat Untuk Sutra Cacing Darah Cacing Wadah Tempat Makan Sutra Ikan C di AlatRumh Tangga. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. meja kayu tempered glass iphone 11 new Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Perbedaan Cacing Darah bloodworm dan Cacing Sutra, Sebagai pecinta ikan cupang mengetahui segala sasuatu yang berhubungan dengan ikan cupang tentunya bisa dikatakan wajib. Terlebih makanan ikan cupang, karena banyak sekali makanan yang bisa kita berikan dan manfaat setiap makanan juga berbeda-beda. Salah satu jenis makanan ikan cupang yang paling sering diberikan ikan cupang adalah cacing, nah cacing yang paling umum adalah cacing sutra atau juga dikenal dengan cacing rambut serta cacing darah atau juga dikenal dengan sebutan bloodworm. Pemain lama mah udah pada faham perbedaan cacing darah bloodworm dan cacing sutra ini, akan tetapi untuk pemula masih banyak yang belum bener-bener memahami kedua jenis cacing ini. Untuk itu penjual cupang dot com merasa terpanggil untuk mengulasnya mulai dari asal muasal hingga manfaat kedua cacing ini untuk ikan cupang. Perbedaan Cacing Darah bloodworm dan Cacing Sutra Cacing Darah bloodworm Cacing darah atau juga tak asing dengan sebutan bloodworm sebenernya bukanlah dari keluarga cacing, akan tetapi larva kecil dari serangga midge fly Chironomidae. Larva dari beberapa serangga ini mengandung hemoglobin, yang membantu mereka mendapatkan oksigen dari air dan memberi mereka warna kemerahan yang khas. Jika kita perhatikan dengan seksama mulai dari ujung hingga ujung, cacing darah ini jelas terlihat memiliki kepala, badan atau tubuhnya beruas-ruas dan juga memiliki ekor serta cara bergeraknya hampir mirip dengan cuk atau jentik nyamuk. Cacing darah ini juga seringkali kita dapati bersamaan ketika kita membeli cacing sutra, akan tetapi ketika kita menuangkan ke wadah, maka cacing darah ini akan bergerak seperti jentik nyamuk dan berada dipermukaan. Itulah sedikit gambaran cacing darah yang tentunya sangat berbeda dengan cacing sutra. Cacing Sutra Setelah kita mengenali cacing darah, sekarang kita simak cacing sutra. Cacing sutera Tubifex, sering juga disebut cacing rambut atau cacing tubifex adalah cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm. Caing sutra ini tidak terlihat memiliki kepala dan ekor jika kita perhatikan dengan mata telanjang, ketika kita sentuh terasa sangat lembut, hidupnya bergerombol dan tetap berada di dasar air. Manfaat Cacing Darah dan Cacing Sutra Untuk Ikan Cupang Setelah kita mengetahui perbedaan cacing darah bloodworm dan cacing sutra, maka kita akan melihat manfaat kedua cacing ini untuk ikan cupang kesayangan kita. Sama halnya dengan perbedaan kasat mata, manfaat kedua cacing ini juga berbeda jika diberikan pada ikan cupang. Umumnya para pemain ikan cupang akan memberikan cacing darah pada ikan cupang dewasa agar warna ikan cupang menjadi semakin tajam. Sedangkan untuk cacing sutra betta lovers umumnya memberikan pada ikan cupang yang masih muda atau tahap pertumbuhan agar mereka cepat besar. Nah itulah perbedaan antara cacing darah dengan cacing sutra, semoga bermanfaat. Ahmad NH Artikel Terkait Makanan Burayak Ikan Cupang Umur 1 Minggu Bolehkah Memberi Makanan Ikan Cupang Nasi? Cara Membuat Pakan Ikan Cupang Dari Udang Berapa Kali Memberi Makan Ikan Cupang? Inilah Jawabanya Format Pemesanan Via SMS Kirim format SMS di bawah ke [085712733597]Nama Alamat Lengkap Kode Produk Jumlah Produk Ukuran Produk Selanjutnya kami akan membalas SMS anda dengan rincian total belanja anda yang harus ditransfer ke rekening kami Lihat List Rekening Kami Pembayaran via Bank Harap segera konfirmasi jika pembayaran sudah ditransfer ke rekening di bawah ini. BCA AHMAD NUR HADI 0312625901 Butuh bantun mengenai produk kami? Silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini WhatsApp085712733597 Telp085712733597 Email[email protected] Kakao Talk Pin BB Line Perbedaan Cacing Sutra Dan Cacing Darah – Cacing bisa dibilang adalah salah satu pakan ikan yang cukup populer. Pakan ikan ini sangat cocok untuk diberikan pada anakan ikan maupun ikan dewasa sekalipun karena tekstur yang halus dan kaya akan cacing yang paling umum digunakan sebagai pakan ikan adalah cacing sutra atau cacing rambut dan cacing darah atau yang juga dikenal dengan sebutan bagi orang-orang yang baru saja mulai untuk memelihara suatu jenis ikan belum paham betul perbedaan antara kedua cacing tersebut dan karena itu pada kesempatan kali ini akan menjelaskan perbedaan antara cacing sutera dan cacing ini perbedaan dasar dari cacing darah dan cacing sutera yang sudah dirangkum oleh penulis Darah BloodwormGambar Foto Cacing Darah Atau BloodwormCacing darah atau Bloodwom sebenarnya tidak masuk kedalam keluarga cacing, melainkan keluarga serangga dalam bentuk larva kecil atau midge fly Chironomidae.Cacing darah memiliki banyak hemoglobin dalam tubuhnya yang membuat mereka berwarna kemerahan seperti darah. Fungsi dari hemoglobin tersebut adalah untuk membantu mereka untuk mendapatkan lebih banyak oksigen saat berada di dalam bentuk cacing darah sendiri bisa dibilang mirip dengan jentik nyamuk. Selain itu saat mereka sudah besar memang akan tumbuh seperti layaknya nyamuk pada umumnya tetapi tidak menghisap darah manusia seperti nyamuk malaria ataupun aedes aegypti penyebab demam darah sendiri memiliki habitat yang sama dengan cacing sutera pada umumnya, jadi wajar saja jika anda membeli cacing sutra maka akan mendapati juga cacing ini. Anda dapat melihat jenis cacing ini cenderung berada di permukaan air layaknya jentik nyamuk pada darah sangat tidak cocok untuk diberikan sebagai makanan utama untuk anakan ikan atau burayak. Hal tersebut karena mereka memiliki tekstur yang keras. Akan tetapi cacing ini bisa diberikan untuk berbagai ikan hias dewasa, contohnya seperti ikan SuteraGambar Foto Cacing SutraCacing sutra atau cacing tubifex adalah cacing kecil yang memiliki bentuk seperti rambut berwarna merah. Cacing ini memiliki panjang maksimum sekitar 1-3 cm dan hidup bergerombol atau ini memiliki tekstur yang lembut jika disentuh, hal tersebutlah yang membuat mereka disebut sebagai cacing sutera. Cacing jenis ini dapat ditemui di habitat yang memiliki irigasi air yang baik dan biasanya mereka hidup di dasar tekstur yang halus dan kaya akan protein, cacing sutra sangat baik dijadikan pakan untuk anakan ikan atau burayak yang sudah berumur 4-5 hari dan seterusnya. Selain itu cacing jenis ini juga sangat cocok untuk beberapa jenis ikan hias untuk menaikkan warna mereka, contohnya seperti ikan cupang dan ikan Singkat Hubungan Cacing Sutra dan Cacing DarahKeberadaan dari cacing darah sendiri bisa dibilang mengindikasikan bahwa air tempat mereka tinggal tidak tercemar dan memiliki kualitas air yang baik. Selain itu saat dewasa atau tahap metamorfosis akhir, mereka tidak akan menjadi nyamuk penghisap darah atau penyebar tetapi kehadiran cacing darah dalam suatu wadah peternakan cacing sutra dalam jumlah banyak tentulah bukan hal yang baik. Beberapa kasus kehadiran cacing dara di peternakan cacing sutra dalam beberapa kasus diikuti dengan penurunan produksi atau panen cacing sutra yang dihasilkan oleh karena itu para peternak biasanya melakukan pengeringan wadah air yang rutin untuk menghilangkan jentik cacing darah untuk proses sterilisasi ulang. Hal tersebut ternyata berimbas positif dengan meningkatnya hasil panen dari cacing sutera yang diternakkan di lahan atau wadah air dulu artikel kali ini dari yang membahas tentang perbedaan antara cacing sutra dan cacing darah. Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda para pecinta ikan. Terima kasih sudah membaca. - Buah pare yang sering dimasak dengan ditumis atau sebagai lalapan, ternyata mempunyai segudang manfaat bagi kesehatan. Dikutip dari pare alias paria kaya mineral nabati, kalsium, dan fosfor, juga karotenoid. Selan itu, dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa pare mengandung alpha-momorchorin, betamomorchorin, dan MAP30 momordica antiviral protein 30 yang bermanfaat sebagai anti HIV/ juga Manfaat Pare untuk Kesehatan Salah Satunya Menurunkan Kadar Kolesterol Manfaat pare Di beberapa negara pemanfaatan pare bagi kesehatan, di antaranya bagi masyarakat Jepang sebagai obat pencahar, laksatif, dan obat cacing. Sementara di India, ekstrak buah pare digunakan sebagai obat diabetik, obat rheumatik, obat gout, obat penyakit liver dan obat penyakit di Indonesia, pare biasa diolah menjadi masakan atau dimakan sebagai lalapan. Pare yang juga sering disebut sebagai paria’ dikenal sebagai tanaman herbal, karena buah dan bijinya bermanfaat dan bisa diolah sebagai obat tradisional. The Spruce Eats Ilustrasi tumis pare dengan udang kering Kandungan pare Kandungan nutrisi pare sudah sejak lama pare dipercaya sebagai tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini karena di dalam pare terkandung beragam nutrisi penting, di antaranya Vitamin, seperti vitamin A, C, E, B1, B2, B3, dan B12 Mineral, seperti zat besi, kalsium, kalium, zinc, magnesium, dan fosfor, karbohidrat dan serat, antioksidan, seperti fenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthin. Manfaat mengonsumsi pare 1. Menurunkan kadar gula darah Manfaat pare yang paling terkenal adalah menurunkan gula darah. Hal ini karena pare memiliki senyawa yang dapat bertindak seperti insulin, yang bertugas mengolah gula darah untuk menjadi energi di dalam sel tubuh. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa konsumsi pare dapat mengurangi kadar gula darah dan menurunkan HbA1c penderita diabetes tipe 2. Baca juga Benarkah Pare Bermanfaat untuk Mengatasi Diabetes? Bentuknya yang kecil, murah, dan disebut-sebut bernutrisi tinggi menjadikan cacing sutra dan cacing darah favorit peternak dan penghobi ikan hias. Namun, apakah benar demikian? sebenarnya mana yang lebih baik? cacing sutra atau cacing darah, simak penjelasannya berikut. Cacing Sutra Cacing sutra Meski sama-sama cacing, tapi jika diperhatikan seksama, keduanya memiliki perbedaan bentuk tubuh yang cukup jelas. Cacing sutra memiliki warna kemerahan pucat, dengan ukuran tubuh yang ramping, halus, berukuran 1-2 cm, dan berada di dasar air. Cacing sutra hidup dengan membenamkan kepalanya dalam lumpur untuk mencari makan, sedangkan ekornya digunakan untuk bernafas. Cacing sutra biasa dijual dalam bentuk segar dalam kantong-kantong kecil berisi air di toko ikan hias. Harganya pun bervariasi, tapi biasanya mulai dari 2000-5000 per kantong kecil. Secara nutrisi, cacing sutra terbukti memiliki kandungan yang dibutuhkan bagi perkembangan ikan. Cacing sutra memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dengan protein 57%, lemak 13,3%, serat kasar 2,04%, kadar abu 3,6% dan air 87,7% kandungan gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh benih ikan untuk proses pertumbuhan. Hidayat, 2016 dalam Lastris 2020 Namun, harganya yang murah serta nutrisi yang tinggi tersebut bukan berarti tanpa resiko. Pasalnya, cacing sutra biasanya hidup dalam kondisi perairan yang sudah terkontaminasi, seperti sungai, area pertanian yang tergenang air, dan saluran pembuangan selokan. Kondisi ini memungkingan cacing sutra bertindak sebagai pembawa/carrier penyakit bagi ikan-ikan kita. Oleh karena itu pastikan selalu membeli cacing sutra yang berasal dari peternak. Cacing Darah atau Bloodworm Bentuk cacing beku Cacing darah sebenarnya merupakan larva serangga midge fly yang mirip seperti nyamuk. Midge fly tidak menghisap darah, tapi madu atau nektar bunga. Cacing darah berbentuk tipis, beruas-ruas, memiliki kepala, badan, serta ekor, bisa berenang, dan berwarna merah terang atau gelap. Warna merah cacing darah berasal dari kelebihan hemoglobin yang membantu mereka hidup dalam kondisi kekurangan oksigen. Cacing darah biasa dijual seharga 10-15 ribu dalam bentuk kemasan beku. Meski dalam keadaan beku, kita tetap harus memperhatikan kesegaran cacing darah. Cacing darah yang menggelap kehitaman sebaiknya tidak digunakan agar tidak menimbulkan masalah ke depannya. kiri ke kanan pupa, dewasa, larva Midge fly biasanya berkembang biak dalam kawanan di daerah danau atau genangan air. Midge fly akan bertelur di permukaan air, telur-telur yang mengandung gelatin itu akan menempel di benda-benda yang ada seperti ranting, daun, batu, atau tenggelam ke dasar. Midge fly bisa bertelur hingga 3000 butir. Fase telur berlangsung antara 2-7 hari, setelah menetas, cacing darah akan memakan gelatin yang ada pada cangkang telurnya selama beberapa hari. Fase kedua, cacing darah akan menggali ke dalam substrat lumpur dan menetap di dalamnya. Pada kondisi dalam lumpur yang kekurangan oksigen inilah hemoglobin akan muncul dan menciptakan warna merah darah. Cacing darah akan menghabiskan 2-7 minggu bergantung suhu air. Setelah mencapai akhir siklus, cacing darah akan menjadi kepompong atau pupa dalam lumpur. Fase ketiga ini berlangsung selama 3 hari di mana mereka akan muncul ke permukaan dengan aktif berenang dan bertahan di permukaan selama beberapa jam hingga bentuk dewasa muncul. Tahap dewasa berlangsung maksimal 5 hari di mana mereka berkembang biak dalam kawanan di malam hari dan kemudian mati. Dalam kondisi yang tepat, siklus hidup midge fly dapat selesai dalam waktu dua minggu. Untuk nutrisi, cacing darah kaya akan zat besi serta memiliki 6-8% protein, lemak 1,2%, serat kasar 3,9%, dan 81,7% air. Seperti yang tercantum, cacing darah kaya akan zat besi dan rendah protein, oleh karenanya tidak disarankan penggunaan cacing darah sebagai pakan utama. Kesimpulannya Dalam hal kandungan, cacing sutra lebih bernutrisi dibandingkan cacing darah, terutama untuk pertumbuhan ikan dwarf gourami. Namun, berbeda dengan cacing sutra yang dijual hidup dan tidak tahan lama, cacing darah unggul dalam hal penyimpanan karena dijual dalam keadaan beku. Ketika dalam masa pertumbuhan, disarankan untuk memberikan cacing sutra dan beralih ke cacing darah ketika dewasa. Sebenarnya, jarang sekali ada penghobi yang menggunakan cacing sutra dan darah sebagai makanan utama karena harganya yang mahal dan ketahanannya yang kurang. Untuk kalian yang ingin atau tertarik untuk membudidayakan cacing darah, maka pasti perlu ulasan mengenai cara ternak cacing darah. Cara ternak cacing darah atau dalam bahasa latinnya yaitu Larva Chinoromus sp dan juga biasa disebut dengan bloodworm merupakan salah satu jenis pakan hidup yang diberikan untuk ikan hias dan tentunya cacing darah ini salah satu pakan favorit untuk ikan cupang dan juga guppy. Cara budidaya cacing darah ini menjadi pakan favorit dikarenakan memiliki kandungan protein yang dan juga cacing darah ini sangat efektif untuk menujang pertumbuhan pada ikan. Cek juga cara budidaya cacing sutra Cara budidaya cacing darah ini tidak 100% cacing sutra, sebab cacing darah ini berasal dari larva serangga ordo diptera atau nyamuk chironomus. Nyamuk chironomus yaitu nyamuk penghisap madu bunga atu nectar serta bukan penghisap darah. Jenis nyamuk chironomus tersebut tidak menggigit untuk menghisap darah seperti nyamuk lainnya. Oleh karena itu, keduanya sangat berbeda meski sekilas secara penampakan sama. Cacing darah ini bisa di budidayakan menjadi stok pakan ikan hias atau bisa untuk tujuan bisnis. Berikut cara ternak atau cara budidaya cacing darah Cara ternak cacing darah Cara membudidayakan cacing darah tidaklah terlalu sulit, namun bagi kalian yang masih pemula atau baru berkeinginan untuk ternak cacing darah sebaiknya membaca tata cara ternak cacing darah sebagai berikut 1 Pembibitan cacing darah Pada tahap awal budidaya cacing darah adalah pembibitan cacing darah. Di tahap awal ini kalian dapat memperoleh bibit cacing darah dengan cukup mudah yaitu dengan membelinya di pasar atau toko penjualan bibit atau juga bisa di dapatkan dengan membelinya pada toko online. Sudah pasti banyak yang menjual bibit cacing darah dikarenakan budidaya cacing darah ini sudah cukup banyak yang telah melakukannya. Sebenarnya kalian bisa mendapatkan bibit cacing dengan mudah ditemukan pada daerah persawahan. Namun, kualitas bibit cacing darah yang di dapatkan tentunya akan bervariasi. Namun jika kalian ingin mendapatkan hasil ternak atau budidaya yang maksimal tentu saja kalian membutuhkan bibit yang berkualitas baik dan juga bagus. Dan dibawah ini merupakan kriteria bibit cacing darah yang berkualitas yaitu sebagai berikut Bibit cacing darah yang berkualitas mempunyai daya tahan hidup yang tinggiBiasanya bibit cacing darah yang berkualitas akan bergerombol di dasar permukaan air seperti rambut yang darah aktif bergerak dan memiliki pergerakan yang maksimalPisahkan antara cacing dengan bagian ari cacing setelah itu pindahkan pada wadah yang telah diisi air bersihPada proses ini disebut juga dengan proses karantina karena hal ini dilakukan supaya menghindarkan cacing darah agar tidak terkontaminasi dengan bakteriDalam proses karantina tersebut dapat memakan waktu 2 hingga 3 hari, selama dalam proses karantina tersebut sebaiknya air yang ada pada wadah, selalu isi wadah dengan air beraliran air pada wadah tadi selalu mengalir agar dapat menyuplai kadar oksigen yang kadar oksigen pada wadah berkurang, maka kalian bisa tambahkan aerator ke dalam wadah tersebut. 2 Membuat Media Perkembangbiakan Tahap kedua pada cara budidaya cacing darah yaitu dengan membuat media perkembangbiakan. Pada tahap ini kalian dapat memilih salah satu jenis media yaitu menggunakan media air atau dengan menggunakan media lumpur. Menggunakan media air akan lebih mudah dibandingkan dengan media lumpur, sebab tentunya akan lebih mudah untuk mendapatkan media dengan air yang berkualitas bila dibandingkan dengan media lumpur. Berikut adalah tahapan tahapan dalam pembuatan media untuk perlembangbiakan cacing darah menggunakan media air yaitu sebagai berikut Pertama, siapkan nampan atau wadah yang berukuran besarKedua, gunakan air bersih yang mempunyai kualitas yang baikKemudian usahakan air yang berada dalam wadah maupun tempat yang dijadikan media perkembangbiakan cacing darah tersebut selalu dalam kondisi mengalir, hal tersebut dilakukan agar kalian tidak perlu melakukan pergantian air dalam wadah terus susunlah nampan dengan rapi supaya aliran air dapat mengalir dengan lancar serta tidak macetTerakhir letakkan saluran air di bagian atas rak serta lakukanlah hal yang sama pada bagian rak yang berada dibawahnya. 3 pemindahan bibit cacing ke dalam media Tahapan selanjutnya pada cara ternak cacing darah setelah media perkembangbiakan selesai adalah lakukan pemindahan bibit cacing ke dalam media. Pemindahan bibit haruslah dilakukan dengan begitu hati-hati, karena apabila dilakukan dengan cara sembarangan tentunya akan merusak kualitas bibit cacing darah tersebut. Selain itu, pada pemindahan bibit cacing darah mesti dilakukan dengan cara yang tepat supaya bibit tidak mati pada saat pemindahan tersebut. Tahap pemindahan bibit cacing darah bisa dilakukan dengan cara-cara dibawah ini Pertama siapkanlah sendok yang memiliki ukuran kecil yang akan digunakan sebagai alat untuk membantu proses pemindahan bibit cacing lakukanlah pemindahan bibit tersebut secara hati-hati agar bibit cacing darah tidak mengalami pada saat pemindahan bibit cacing darah diusahakan tidak langsung memegangnya dengan tangan, tetapi gunakan alat yang telah dipersiapkan tadi, karena bila kontak dengan tangan secara langsung bisa mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam proses budidaya cacing darah serta dapat menyebabkan bibit terkontaminasi sebab adanya perbedaan suhu tubuh yang lakukan pemindahan bibit cacing darah dengan cara yang cepat supaya bibit cacing darah tidak mengalami stres. 4 perawatan dan pemeliharaan cacing Dalam cara ternak cacing darah juga diperlukannya perawatan dan pemeliharaan cacing darah. Perawatn dan pemeliharaan cacing darah ini antara lain sebagai berikut Kondisi air Tahap pertama cara ternak cacing darah pada perawatan dan pemeliharaan yaitu memperhatikan kondisi air yang ada didalam media perkembangbiakan agar menjaga kondisi air agar tetap bersih supaya dapat menghasilkan kualitas panen yang baik. Dan pastikan aliran air selalu lancar dan tidak macet, karena air yang macet bisa mengurangi kadar oksigen pada media perkembangbiakan sehingga menimbukan masalah yang serius yang bisa menyebabkan bibit cacing tersebut mati. Pemberian pakan Agar cacing darah bertahan hidup tentu saja membutuhkan makanan untuk bisa melangsungkan kehidupan dan juga melakukan proses perkembangbiakan. Pemberian pakan tidak boleh sembarangan karena membutuhkan penanganan khusus sebagai sumber nutrisi untuk cacing darah. Dibawah ini merupakan jenis dan cara pemberian pakan yang baik Pemberian pakan bisa berupa pakan organik cacing darah yang telah difermentasikanTekstur pada pakan harus lembut, lembek serta mudah dihancurkanCacing darah bisa diberi pakan dengan menggunakan ampas tahu yang telah difermentasikanAmpas tahu ini selain mempunyai kandungan protein yang tinggi, ampas tahu juga mempunyai jamur yang disukai serta bermanfaat untuk tambahan nutrisi cacing darahTambahkan tepung ikan yang bisa didapat dengan mudah di pasarPada pemberian pakan ini dilakukan hingga cacing darah berusia 10 hingga 12 hari setelah pemindahan bibitSetelah cacing lewat dari usia tersebut, maka pakan bisa diganti dengan jenis pakan seperti sayuran serta kotoran ayam yang sudah difermentasikan 5 5 Pemanenan cacing darah Tahap terakhir pada cara teknak cacing darah yaitu pemanen. Tentu sudah pasti yang diharapkan yaitu panen cacing darah dengan kualitas yang banyak dan juga kualitas terbaik. Pemanenan cacing darah dilakukan dengan memindahkan koloni cacing sedikit ke wadah lain. Berikut tahapan pemanenan cacing darah Umur yang baik untuk ternak cacing darah yaitu 70-75 hari setelah pemindahan bibit cacingPemanenan ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi jumlah koloni yang terdapat dalam wadahMenyiapkan kain gelap yang mampu menutup seluruh permukaan wadahPastikan semua wadah tertutup dengan sempurnaApabila tidak mempunyai kain gelap, maka bisa diletakkan di ruangan gelap selama 5-6 jamKemudian pisahkan secara hati hati dan gunakanlah sendok atau jaring kecil untuk memanen cacing darahSimpanlah hasil panen tersebut dalam air bersih.

perbedaan cacing darah dan cacing sutra