KENDARIPOSFAJAR.CO.ID -- "Pemuda Pancasila harus menjadi panutan bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam menjaga dan mengamalkan ideologi bangsa. Pemuda Pancasila akan selalu menjadi benteng Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika". Dua larik kalimat dari Presiden Joko Widodo saat menghadiri Presidenmenekankan pentingnya peran para pemuda sebagai pemimpin di era digital yang harus berani dalam mengambil risiko serta merebut peluang di era kemajuan teknologi saat ini. Tak lupa juga pemuda harus mampu mengembangkan cara-cara inovatif da kreatif di masa mendatang. Para pemuda juga diminta untuk saling bantu satu sama lain untuk mewujdukan kemajuan bagi Indonesia. Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Kelompok Anak Muda di Medan Lakukan Aksi Bersih Sungai Sebutsaja Nadiem Makarim (GoJek) yang kini menjadi menteri, William Tanujaya (Tokopedia), Yasa Singgih (Mens Republik), Ferry Unardi (Traveloka) adalah para teknopreneur yang sukses di usia muda. Tapi sebaliknya tantang pemuda saat ini juga semakin berat dengan adanya era digital, budaya konsumtif, individualisme, malas berorganisasi, masuknya ideologi-ideologi yang menyesatkan bisa mudah masuk dan merubah perilaku positif menjadi negatiif. Perananperempuan di era digital banyak dari mereka membangun usaha ekonomi mikro atau usaha kecil dan sudah tersebar di beberapa daerah di indonesia. Tidak sedikit pula perempuan sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan Owner dari usaha bisnis yang ia bangun dengan komunitas perempuan-perempuan lainnya. Sebagaigenrasi penerus bangsa pemuda memiliki peran penting untuk menyelesaikan berbagai tantangan persoalan dalam bidang sosial, budaya dan lingkungn di era digital ini. Tantangan utama adalah generasi muda sendiri agar tidak mudah hanyut dan menjadi korban dasi sisi negatifnya teknologi digital. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. REVOLUSI Industri menuntut setiap jengkal dunia untuk terlibat dalam arus digitalisasi global. Dengan adanya berbagai inovasi teknologi dan komunikasi, setiap daerah wajib untuk melakukan digitalisasi untuk terlibat dalam narasi lokal, nasional, maupun global. Dalam konteks negara, baik kota maupun desa perlu untuk mengadopsi teknologi yang relevan untuk termasuk salah satu negara yang berupaya maksimal untuk memastikan setiap pulau teraliri internet. Dengan geografi Indonesia yang unik, menjadi tantangan yang besar agar semua daerah bisa terdigitalisasi, terutama di daerah desa dan daerah 3T terdepan, terluar, dan tertinggal. Pada 2021 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informasi berencana membangun Base Transceiver Station BTS untuk memperluas jaringan layanan internet di desa. Desa penggerak ekonomi Desa memiliki peran sentral dan posisi yang vital terhadap pertumbuhan ekonomi, terlebih dengan arah pembangunan nasional saat ini yang menginginkan kemajuan dari hulu ke hilir. Desa – sama seperti kota, juga perlu melakukan transformasi digital agar ekonomi semakin baik ke depan dan bisa berkontribusi maksimal dalam pembangunan ekonomi negara Indonesia. Dengan demikian, desa perlu digitalisasi. Kehidupan di desa memiliki banyak keunikan, identitas, dan sering kali menginspirasi. Desa merupakan salah satu penggerak ekonomi Indonesia melalui pengembangan, inovasi, sumber daya dan karya yang dimiliki oleh masing–masing desa. Namun sayangnya, sumbangan desa terhadap PDB masih jauh tertinggal dibandingkan daerah perkotaan. Mengutip dari CNN Indonesia, Wakil Menteri Desa dan PDTT mengatakan, "Ekonomi desa hanya 14 persen dari PDB nasional, tentu saja ini sangat memprihatinkan. Bagaimana keseimbangan desa-kota harus kita selaraskan, sehingga kesenjangan pembangunan bisa diminimalisir." Akan tetapi, desa masih punya banyak ruang untuk berkembang dan potensi yang belum tergali, sehingga desa bisa menjadi penyumbang terbesar perekonomian negara. Bahkan, desa bisa berperan sebagai fondasi ekonomi bangsa. Menurut Soleh 2017, memandang desa sebagai basis potensial kegiatan ekonomi harus menjadi paradigma baru dalam program pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, Indonesia perlu memperkuat kompetensi, kapasitas, dan kapabilitas desa. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan digitalisasi. Hal tersebut tentu perlu didukung oleh sistem komunikasi dan akses digitalisasi agar manfaat desa dapat tersalurkan dengan baik. Digitalisasi menjadi bagian penting sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan desa. Baik dalam masa pandemi maupun tidak, semua orang harus mampu beradaptasi dan bertransformasi agar semakin melek teknologi. Hal ini guna memudahkan jalur komunikasi yang dapat terjalin antarwarga desa dalam kesehariannya. Berdasarkan data BPS 2019, sebanyak desa tersebar di seluruh Indonesia. Angka tersebut menjadi kekuatan apabila Indonesia bisa mengembangkan potensi desa dengan tepat. Urgensi desa digital dan tantangannya Menyambut semangat Revolusi Industri dan membangun ekonomi dari pinggiran, mengembangkan desa digital menjadi suatu hal yang perlu dilakukan, terlebih dengan era sekarang yang serba digital. Ada banyak manfaat apabila desa terdigitalisasi, misalnya pelayanan publik menjadi lebih efektif dan operasional sehari-hari lebih efisien. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu datang ke balai desa, kantor kelurahan, atau kantor kecamatan jika memerlukan surat pengantar atau dokumen lainnya karena dapat diurus melalui surat elektronik atau layanan pesan teks seperti WhatsApp. Dalam segi ekonomi, produk-produk desa bisa dipasarkan secara lebih luas dan tidak tergantung pihak ketiga. Mengetahui dampaknya, desa digital menjadi keharusan. Mengembangkan desa digital tidak hanya menjadi tugas negara, melainkan kolaborasi semua pihak, termasuk perangkat desa. Peran perangkat desa menjadi sangat penting dalam menggerakkan desa menjadi desa digital. Tentu, perangkat desa ini harus dibekali dengan kemampuan digital, baik soft skill maupun hard skill. Namun, memberdayakan dan mentransformasi desa menjadi daerah digital tentu memiliki beberapa kendala. Kendala pertama tentu kapabilitas setiap daerah yang mencakup infrastruktur dan sumber daya manusia. East Ventures menerbitkan riset mengenai Digital Competitiveness Index DCI 2021 yang menggambarkan tingkat kompetitif digital setiap daerah di Indonesia. Dari riset itu, masih terdapat kesenjangan digital di setiap daerah terutama wilayah Timur. Seperti contoh, di DKI Jakarta, DCI-nya berada pada angka 77,6. Dari peringkat satu ke peringkat dua, Jawa Barat, perbedaannya cukup jauh, sebesar 20 poin. Jawa Barat menempati peringkat kedua dengan indeks 57,1. Semakin ke bawah, tidak ada yang menyentuh angka 50. Indeks itu memperlihatkan dengan jelas ketimpangan tersebut. Artinya, tidak semua memiliki infrastruktur jaringan yang memadai. Seperti contoh lainnya, Indonesia saat ini sedang membangun jaringan 5G dan akan diterapkan di wilayah percontohan. Wilayah percontohan 5G itu antara lain Jabodetabek, Widya Chandra, Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gading, Pondok Indah, Alam Sutera, dan Bumi Serpong Damai Balikpapan, Medan, Bandung, Surabaya, Denpasar, Batam, dan Makassar. Melihat daerah percontohan ini, tentu kita boleh berasumsi bahwa infrastruktur di daerah lain belum begitu matang karena masih terpusat di kota-kota besar. Persoalan berikutnya adalah literasi digital, yang memengaruhi kompetensi sumber daya manusia. Literasi digital tidak hanya soal kritis terhadap informasi, melainkan bagaimana kita memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan yang lebih besar. Literasi digital menentukan apakah seseorang atau suatu daerah dapat memanfaatkan potensi tertinggi dari teknologi. Literasi digital menjadi ukuran kompetensi penting tentang kemampuan SDM di era digital ini. Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam transformasi digital, tetapi harus diakui bahwa tidak semua daerah memiliki kompetensi SDM yang sama rata. Misalnya, dalam penelitian dari Mangindaan & Manossoh 2018 yang mengamati bagaimana kapabilitas SDM di desa di kecamatan Tabukan Utara dalam mengelola dana desa menemukan bahwa SDM di sana belum mampu mengelola dana itu. Selain itu, apabila bicara dari sudut pandang tingkat pendidikan, mayoritas dari kategori dengan tingkat pendidikan rendah. Kedua hal ini tentu menjadi tantangan terbesar negara kita dalam memacu transformasi digital di seluruh desa di Indonesia. Namun, bukan berarti tak ada peluang untuk meningkatkan kapasitas SDM kita. Pemerintah dan aktor lainnya sedang berusaha meningkatkan talenta-talenta digital. Di saat yang bersamaan pula, beberapa anak muda juga kembali ke desa untuk mengembangkan kapasitas sumber daya di sana. Kesenjangan di desa Problematika literasi digital adalah masalah bersama yang membutuhkan kolaborasi berbagai banyaknya daerah dan desa yang membutuhkan peningkatan kapasitas literasi digital, semua pihak perlu memberikan bantuan, baik itu NGO, swasta, termasuk institusi pendidikan. Institut Komunikasi dan Bisnis IKB LSPR berupaya membantu meningkatkan literasi digital di wilayah-wilayah yang tingkat literasinya masih belum mumpuni melalui inisiasi bernama Literasi Desa. Program ini adalah bentuk usaha memajukan desa dan ikut berkontribusi dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia. LSPR Literasi Desa merupakan salah satu Program Kompetisi Kampus Merdeka PKKM dari pemerintah yang dimenangkan oleh LSPR Institute. Program Hibah PKKM yang dimaksud terdiri dari Literasi Desa, riset kolaborasi, LSPR Connect & Developing, LSPR Upscale, pertukaran Dosen, dan program kemanusiaan. Salah satu bentuk implementasi program ini adalah kegiatan bertajuk “Pelatihan Komunikasi Organisasi Desa Berbasis Digital”, yang diselenggarakan pada 29 Juli 2021, pukul WIB untuk perangkat desa di lingkup Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Para peserta merupakan perwakilan dari Kelurahan/Desa Jaya Sakti, Pantai Harapan Jaya, Pantai Sederhana, Pantai Bahagia, Pantai Bakti, dan Pantai Mekar. Kegiatan yang dilakukan secara daring ini juga diikuti oleh para mahasiswa, alumni, dan dosen LSPR. Dalam implementasinya, LSPR menjalankan pengabdian masyarakat kolaboratif yang terdiri dari berbagai kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan serta pelatihan pengembangan dosen di bidang pengabdian masyarakat. Kegiatan ini merupakan ranah untuk dosen dalam merealisasikan Tridharma Perguruan Tinggi, serta memberikan kontribusi atau dampak positif langsung kepada masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, LSPR menemukan satu hal menarik yang bisa menjadi pertimbangan para stakeholders. Menurut masyarakat Kecamatan Muara Gembong, infrastruktur digital menjadi problematika yang perlu ditangani secara serius. Secara keseluruhan, terdapat empat masalah yang paling sering terjadi di desa, yakni jaringan internet yang kurang memadai, kurangnya dukungan dan fasilitas untuk pembangunan desa digital. Kemudian pola komunikasi yang masih dilakukan secara manual face to face, door to door, letter to letter, kurangnya SDM dalam memahami teknologi, serta proses penyampaian informasi yang kurang dipercayai oleh publik. Program Literasi Desa yang dilaksanakan oleh LSPR dapat memberi dampak positif bagi para perangkat desa di Kecamatan Muara Gembong di mana proses transformasi menjadi desa digital pasti tidak mudah karena banyaknya kendala yang harus dihadapi, namun melalui program ini pula kita dapat bersama mencari solusinya. Apa yang bisa dilakukan pemuda Secara komunikasi, masyarakat Kecamatan Muara Gembong sudah baik, tetapi dalam hal lain perlu peningkatan, seperti cara menjual produk ekonomi mereka ke marketplace, menjangkau konsumen, dan lain sebagainya. Masalah-masalah tersebut cukup beralasan mengingat profesi sebagian masyarakat di sana adalah nelayan. Keseluruhannya, kurangnya SDM dalam memahami teknologi dan belum adanya infrastruktur esensial merupakan masalah yang perlu penanganan sesegera mungkin. Kecamatan Muara Gembong adalah satu dari sekian banyak daerah yang tidak termasuk daerah terluar 3T tetapi mengalami kesenjangan digital. Melihat tantangan desa yang pelik, dibutuhkan peran semua pihak untuk menyelesaikannya, termasuk para pemuda. Pemuda Indonesia memiliki banyak potensi untuk mengembangkan desa digital. Karakteristik pemuda yang merupakan digital native akan sangat membantu desa untuk melakukan transformasi menuju desa digital. Penelitian dari Kompas tahun 2021 menyebutkan bahwa pemuda menjadi penduduk yang sering mengakses media sosial. Secara berurutan, Generasi Z lebih sering mengakses media sosial 2-5 kali sehari dengan persentase 42,9 persen. Disusul Milenial dengan 37 persen. Selain itu, Generasi Z dan Milenial juga merupakan kategori penduduk yang akrab dengan e-commerce. Berdasarkan olah data SUSENAS 2019 oleh Tim Lokadata di tahun 2020, dari 46,7 juta milenial pengguna internet, 17 persen di antaranya suka berberlanja online. Dengan kata lain, pemuda punya pemahaman terkait bagaimana memasarkan produk online. Dan di era sekarang, pemahaman soal e-commerce sangat bermanfaat. Dari aspek pemanfaatan teknologi digital, pemuda punya keunggulan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan desa. Misalnya, dengan membuat konten promosi agar netizen berkeinginan membeli produk dari desa mereka atau sekadar memperkenalkan keindahan desanya untuk mempromosikan daerah wisata. Pemuda juga bisa membantu memasarkan produknya di marketplace yang tersedia. Ada banyak contoh di mana pemuda ikut membantu mengembangkan kapasitas warga desa. Contohnya, mahasiswa Universitas Negeri Malang tahun 2021 lalu melalui program pengabdian masyarakat. Mereka memberikan pelatihan tentang kewirausahaan digital untuk masyarakat di Desa Sambigede, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Peserta pelatihannya merupakan anggota Karang Taruna Sari Kusuma, yang mayoritas anggotanya telah memiliki usaha sendiri. Selain memberikan pelatihan, pemuda juga bisa menjadi pemimpin di desanya. Adidaya Perdana, seorang pemuda berusia 29 tahun pada 2020, kini memimpin Desa Margoyoso di Magelang. Dia sukses membangun desa yang kering kerontang menjadi subur. Ada lagi pemuda yang menjadi pemimpin desa di Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Sosok muda itu bernama Baitsul Amri. Pemuda ini bahkan mencetuskan inovasi berbentuk aplikasi yang disebut “Desaku Benda.” Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan layanan publik berbasis online, keperluan administrasi, peta desa, hingga pajak. Aplikasi tersebut menjadi aplikasi berbasis desa pertama di Brebes yang diluncurkan pada Maret 2021. Beberapa contoh ini adalah segelintir contoh di mana pemuda bisa ambil peran membangun desa. Desa mempunyai peran penting, potensi ekonomi yang besar, dan juga keunggulan lainnya yang mungkin tidak dimiliki oleh kota. Membangun desa bukan perkara menjadi terkenal atau tidak, tetapi panggilan untuk membangun negeri dari pinggiran. Masa depan Indonesia akan lebih cerah jika pemuda membangun negeri dari desa dan kota. Sudah saatnya pemuda untuk pulang ke kampung halaman dan membangun desa tempat tinggalnya. Membangun Indonesia dari sudut dan pelosok Tanah Air! Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Indonesia masih menyesuaikan dengan era revolusi belum selesai dengan segala perkembangannya lahirlah konsep baru yaitu society yang digagas oleh negara jepang. Generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung digitalisasi. Sudah umum dibicarakan bahwa generasi muda tidak asing dengan perkembangan teknologi. Dimulai dari keberadaan internet yang memudahkan akses informasi dimana pun dan kapan pun berada. Pemanfaataan teknologi guna mendukung digitalisasi di Indonesia dinilai cukup penting. Sejalan dengan hal itu kami melakukan upaya untuk mendukung digitalisasi tersebut. Pengabdian dilakukan dengan rangkaian kegiatan Webinar Series Problematika Kesehatan Remaja Part 5, dengan tema Dampak Kejahatan ITE pada Remaja yang dilaksanakan pada hari Jum'at, 27 Mei 2022. Pukul WIB melalui media zoom dengan meeting ID 879 1362 0722 dan passcode 931546. Hasilnya kegiatan berdurasi selama 2 jam 24 ment 53 detik. Materi yang disampaikan berjudul Peran Generasi Muda Terhadap Perkembangan Teknologi Digital di Era Society dengan pertanyaan dari peserta mengenai peran tenaga kesehatan dalam membantu remaja dengan penyuluhan. Teknologi dan pengetahuan tentang kesukaan remaja terhadap media sosial yang ada perlu di kuasai sebagai strategi pendekatan kepada remaja. Dokumentasi kegiatan bisa di simak kembali di youtube melalui link berikut Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Media Husada Journal o f Community Service, 130Apryanto, F. 2022. Media Husada Journal of Community Service. Vol 2 No. 2, hal 130-134 ORIGINALARTICLEPERAN GENERASI MUDA TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DI ERA SOCIETY Frengki ApryantoSTIKES Widyagama Husada Malang Corresponding author Frengki Apryanto Institusi Corresponding author Email frengki_apryanto Article Info Dikirim 7 Nov 2022 Ditinjau 13 Nov 2022 Diterima 29 Nov 2022 Abstrak Indonesia masih menyesuaikan dengan era revolusi belum selesai dengan segala perkembangannya lahirlah konsep baru yaitu society yang digagas oleh negara jepang. Generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung digitalisasi. Sudah umum dibicarakan bahwa generasi muda tidak asing dengan perkembangan teknologi. Dimulai dari keberadaan internet yang memudahkan akses informasi dimana pun dan kapan pun berada. Pemanfaataan teknologi guna mendukung digitalisasi di Indonesia dinilai cukup penting. Sejalan dengan hal itu kami melakukan upaya untuk mendukung digitalisasi tersebut. Pengabdian dilakukan dengan rangkaian kegiatan Webinar Series Problematika Kesehatan Remaja Part 5, dengan tema Dampak Kejahatan ITE pada Remaja yang dilaksanakan pada hari Jum'at, 27 Mei 2022. Pukul WIB melalui media zoom dengan meeting ID 879 1362 0722 dan passcode 931546. Hasilnya kegiatan berdurasi selama 2 jam 24 ment 53 detik. Materi yang disampaikan berjudul Peran Generasi Muda Terhadap Perkembangan Teknologi Digital di Era Society dengan pertanyaan dari peserta mengenai peran tenaga kesehatan dalam membantu remaja dengan penyuluhan. Teknologi dan pengetahuan tentang kesukaan remaja terhadap media sosial yang ada perlu di kuasai sebagai strategi pendekatan kepada remaja. Dokumentasi kegiatan bisa di simak kembali di youtube melalui link berikut Kata Kunci Peran; Generasi Muda; Teknologi Digital; Era Society 2019 The Authors. This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution International License. which permits unrestricted non-commercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly 2961-998x online Media Husada Journal o f Community Service, 131Apryanto, F 2022PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dunia kearah serba digital saat ini terbilang tumbuh sangat pesat. Kehadiran industri yang semula diprediksi 20 tahun setelah era ternyata akan lebih cepat, yakni hanya bertransisi sekitar kurang lebih 10 tahun. Indonesia masih menyesuaikan dengan era revolusi belum selesai dengan segala perkembangannya lahirlah konsep baru yaitu society yang digagas oleh negara jepang. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman. Berbeda dengan revolusi industri yang lebih menekankan pada bisnis saja, namun dengan teknologi era society tercipta sebuah nilai baru yang akan menghilangkan kesenjangan sosial, usia, jenis kelamin, bahasa dan menyediakan produk serta layanan yang dirancang khusus untuk beragam kebutuhan individu dan kebutuhan banyak orang. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Sama halnya Ketika menghadapi revolusi dalam menghadapi atau super smart society dibutuhkan penyesuian di berbagai sektor. Indonesia tidak memiliki pilihan lain kecuali terus melanjutkan pembangunan infrastruktur digital, membuat kebijakan dan regulasi yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi yang efisien dan progresif. Memasuki abad 21 ini, transformasi teknologi berkembang cukup pesat di seluruh penjuru dunia. Digitalisasi erat kaitannya dengan pembahasan akhir-akhir ini baik di dunia maya maupun dunia nyata. Digitalisasi adalah proses pemberian atau pemakaian sistem digital. Meningkatnya pemakaian sistem digital juga terjadi di negeri kita tercinta, Indonesia. Digitalisasi sudah mulai terlihat dari munculnya berbagai inovasi dan teknologi digital yang sudah hadir di mana-mana. Pemerataan digitalisasi sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan digitalisasi itu sendiri. Salah satunya melalui peran generasi muda dalam meningkatkan digitalisasi di pelosok negeri. Generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung digitalisasi. Sudah umum dibicarakan bahwa generasi muda tidak asing dengan perkembangan teknologi. Dimulai dari keberadaan internet yang memudahkan akses informasi dimana pun dan kapan pun berada. Perkembangan cukup pesat dapat dilihat dari beredarnya media sosial, aplikasi digital, hingga transformasi kegiatan lainnya yang sudah beralih menggunakan teknologi. Pemanfaataan teknologi guna mendukung digitalisasi di Indonesia dinilai cukup penting. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung digitalisasi. Sebagai contoh, Kemkominfo yang terus berupaya mendorong percepatan digitalisasi di Indonesia. METODE Metode kegiatan yang dilakukan dengan beberapa tahapan yang dilakukan 1. Informasi kegiatan Gambar 1. Info webinar Media Husada Journal o f Community Service, 132Apryanto, F 2022Melalui instagram Stikes_widyagamahusada dengan alamat pendaftaran 2. Pelaksanaan Kegiatan dalam rangkaian Webinar Series Problematika Kesehatan Remaja Part 5 dengan tema Dampak Kejahatan ITE pada Remaja yang dilaksanakan pada Hari, tgl Jum'at, 27 Mei 2022. Pukul WIB Tempat ZOOM Meeting ID 879 1362 0722 Passcode 931546 Dengan narasumber a. Kompol Sumarno, SH Satbinmas Polresta Malang Kota, dengan materi Penggunaan Media Sosial. b. Frengki Apryanto Ners., dengan materi Peran Generasi Muda Terhadap Perkembangan Teknologi Digital di Era Society 3. Dokumentasi Kegiatan di dokumentasi dengan menggunakan sarana prasarana multimedia yang di miliki Pusdatie Stikes. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Peserta kegiatan Peserta yang telah mendaftarkan diri dengan mengisi link pendaftaran akan mendapatkan link WhatsApp group Gambar 2. Form registrasi peserta Dari form pendaftaran tersebut pesera yang bergabung dalam whatapps group berjumlah 167 peserta. 2. Kegiatan pengabdian Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bekerjasama dengan Polresta Malang Kota, yang diwakili oleh bagian Satuan Pembinaan Masyarakat Satbinmas dengan membawa materi tentang penggunaan media sosial. Sedangkan tim pengabdian dari stikes membawakan materi peran generasi muda terhadap perkembangan teknologi digital di era society Gambar 3. Penyampaian materi Dalam proses perkembangan, pemerintah Jepang sudah memperkenalkan society atau masyarakat di mana teknologi digital diaplikasikan dan berpusat pada kehidupan manusia. Society ini adalah masyarakat super pintar di mana teknologi seperti Big data, Internet of Thing IoT, kecerdasan buatana AI, dan robot Media Husada Journal o f Community Service, 133Apryanto, F 2022menyatu ke dalam setiap industri dan di semua segmen sosial. Potensi lapangan pekerjaan di Era Society yang hilang seperti custumer service, tukang pos, travel agent dan kasir. dan yang muncul seperti web developer, App developer, SEO Search Engine Optimization, Content Creator dan Social Media Spesialist. Peran Generasi Muda Era Society - Peran pemuda sangatlah penting apa lagi dengan era globalisasi yang saat ini, di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang dinamis dan terus berkembang. - Salah satu wujud dari keinginan bersama masyarakat yang merupakan suatu terobosan dalam rangka mencapai cita-cita perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara serta keadilan sosail bagi seluuh rakyat indonesia - Dalam bingkai kebangsaan, kita hendaknya globalisasi tidak menjadi pemicu lahirnya disintegrasi bangsa - Terutama dalam mindset generasi muda indonesia, karena masa depan sebuah bangsa terletak pada pundak generasi mudanya. - Adalah sangat penting bagi generasi muda dalam menyikapi arus globalisasi dengan arif dan bijaksana sehingga kita mampu mengatasi masalah-masalah kebangsaan kita dimasa yang akan datang. Strategi menghadapi Era Society Produktif, perspektif kesehatan mental kenali diri, waktu di mana kita mempunyai energi lebih Kreatif, apa yang kita suka sejak mulai kecil, step by step. Ikuti ritme, balancing, trial and error. Berpikir kritis, mandiri dalam menghadapi persoalan. Menemukan ide dan peluang baru. 3. Publikasi Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat bermanfaat bagi siapapun terutama generasi muda yang harus selalui mengikuti perkembangan teknologi terkini. Oleh karena itu, kegiatan ini direkam dan di upload di laman youtube sehingga bagi siapapun, dimanapun dan kapanpun bisa melihat kembali materi kegiatan tersebut. Gambar 4. Dokumentasi kegiatan Hasil kegiatan pengabdian di dokumentasi di laman youtube WGH Official, yaitu KESIMPULAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk webinar dengan materi Peran Generasi Muda Terhadap Perkembangan Teknologi Digital di Era Society berjalan dengan lancar. UCAPAN TERIMA KASIH Tim mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan stikes yang telah memfasilitasi kegiatan ini dan pihak polresta malang kota atas kerjasamanya dalam kegiatan ini serta para peserta atas kesediaannya telah mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Media Husada Journal o f Community Service, 134Apryanto, F 2022DAFTAR RUJUKAN Alimuddin, Z. 2019. Era Masyarakat Guru Harus Lebih Inovatif Dalam Mengajar. Retrieved Mei 18, 2019, From Https// Cabinet Office Japan Government 2019. Society Diakses dari Faruqi, U. A. 2019. Survey Paper Future Service In Industry Jurnal Sistem Cerdas 02 01 , 67–79. Government, C. O. 2018. Society Japan. Fukuyama, Mayumi 2018. “Society Aiming for a New Human-Centered Society”. Japan Economy Foundation Journal - Japan SPOTLIGHT. Haryanti, Rosiana. 2019. "Society Solusi Jepang Atasi Defisit Penduduk dan Infrastruktur". 28 Januari 2019. Diakses dari tanggal 6 Agustus 2022. Karnawati, D. 2017. Revolusi industri, 75% jenis pekerjaan akan hilang. Diambil dari Munanda, A. 2019. Dunia Pendidikan Menuju Revolusi Industri Retrieved Januari 21, 2019, From Https// Nakanishi, Hiroaki and Hiroaki Kitano 2018. “Society Co-Creating The Future”. Policy Proposals Industrial Technology, Keidanren Japan Business Federation. Roby, Muhammad 2019. Mengenal Rancangan Jepang Mengenai Society 4 April 2019. Diakses dari Skobelev, P., & Borovik, Y. S. 2017. On The Way From Industri To Industri From Digital Manufactureing To Digital Society. International Scientific Research Journal " , 307-311. Cite this article as Apryanto, F. 2022. Pera n Ge nerasi Mu da Terha dap Perk emb ang an Tek nol ogi Di git al Di Era Soc iety 5 .0. Media Husada Journal of Community Service. Vol. 2 No. 2, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this the world is surviving the fourth industrial revolution named Industry which combines physical world of real things with their "virtual twins". The man with his intellect, creativity and will lies beyond this ideology. Now the image of a new paradigm of Industry could be seen. It involves the penetration of Artificial Intelligence in man's common life, their "cooperation" with the aim of enhancing the man capacity and the return of the man at the "Centre of the Universe". The paper outlines modern technologies-from IoT up to emergent intelligence, being developed in organizations where authors work. The convergence of these technologies, according to our minds, will provide the transformation from Industry to Industry Al FaruqiWith the rapid development of technology in the digitalization era, Industry became a terminology that became a reference for research and development in the field of technology in various sectors. This continues to trigger all people to develop technology to enable better utilization in facilitating human life. Society is an idea that explains the revolution in people's lives with the development of the fourth industrial revolution. The concept that wants to be presented is how there is a revolution in society that both utilizing technology and also considering humanities aspects. Some sectors of work and needs are beginning to enter digitalization that utilizes Artificial Intelligence, Big Data, Robotics, Automation, Machine Learning, and the Internet of FukuyamaFukuyama, Mayumi 2018. "Society Aiming for a New Human-Centered Society". Japan Economy Foundation Journal -Japan Solusi Jepang Atasi Defisit Penduduk danRosiana HaryantiHaryanti, Rosiana. 2019. "Society Solusi Jepang Atasi Defisit Penduduk danRevolusi industri, 75% jenis pekerjaan akan hilangD KarnawatiKarnawati, D. 2017. Revolusi industri, 75% jenis pekerjaan akan hilang. Diambil dari evolusi-industri-75-jenis-pekerjaan-akanhilang-1488169341Dunia Pendidikan Menuju Revolusi Industri Retrieved Januari 21A MunandaMunanda, A. 2019. Dunia Pendidikan Menuju Revolusi Industri Retrieved Januari 21, 2019, From Https// Co-Creating The FutureHiroaki NakanishiHiroaki KitanoNakanishi, Hiroaki and Hiroaki Kitano 2018. "Society Co-Creating The Future". Policy Proposals Industrial Technology, Keidanren Japan Business Federation.Mengenal Rancangan Jepang Mengenai SocietyMuhammad RobyRoby, Muhammad 2019. Mengenal Rancangan Jepang Mengenai Society 4 April 2019. Diakses dari Home Humaniora Kamis, 13 Agustus 2020 - 0735 WIBloading... Foto/dok A A A JAKARTA - Kemajuan Bangsa Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh peran generasi muda. Dengan teknologi digital , generasi muda diharapkan terus berkarya dan berperan aktif memperkenalkan potensi-potensi Indonesia ke seluruh dunia. Harapan kepada generasi muda semakin besar lantaran pada 2030 Indonesia akan menikmati bonus demografi. Pada era ini komposisi penduduk Indonesia didominasi usia produktif. Generasi ini lahir di saat era ketika teknologi canggih dan internet semakin masif digunakan, yang ditandai pemanfaatan media sosial sebagai platform komunikasi dan sosialiasi. Tantangan yang dihadapi bangsa saat ini seyogianya dijawab generasi muda dengan berperan menjadi agen perubahan. Berbekal jiwa sukarelawan dan semangat kepemimpinan yang dimilikinya, generasi muda perlu berkontribusi untuk bangsa dengan menjadi tulang punggung pembangunan dan sebagai penggerak perekonomian. Baca Layanan Digital Mutlak DiperlukanHarapan ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asruron Ni’am Sholeh saat jadi pembicara Live Talkshow Gensindo bertema “Kontribusi Pemuda bagi Bangsa” yang disiarkan langsung melalui Youtube Sindonews kemarin. Talkshow ini juga menghadirkan dua pembicara lain, yakni Founder Good News From Indonesia, Akhyari Hananto, Founder dan CEO of Semut-Sumut, Yogi Adjie mengaku sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Akhyari Hananto dan Yogi Adjie Driantama. Kehadiran Semut-Sumut dengan layanan pendidikan dan Good News From Indonesia dengan informasi yang positif dan inspiratif adalah kontribusi nyata pemuda untuk bangsa.“Ini sebagai bukti bahwa pemuda menjadi agen perubahan dengan jiwa sukarelawan dan kepemimpinannya. Jika hal tersebut sudah ada dalam diri pemuda maka kita optimistis masa depan akan lebih baik dan cerah,” ujar Ni’ mengaku salah satu penerima manfaat dari Good News From Indonesia. Sajian berita yang berisi informasi positif dan mengandung optimism sangat diperlukan. Di tengah situasi kehidupan saat ini di mana banyak informasi yang sifatnya hoaks, maka perlu diimbangi dengan prinsip good news is good Indonesia merupakan bangsa besar yang punya potensi sumber daya manusia SDM luar biasa, memiliki karakter saling menolong yang luar biasa, dan hubungan sosial dengan potensi luar biasa. Nilai-nilai positif bangsa ini diharapkan bisa disampaikan secara luas.“Itu yang harus disampaikan di era digital sekarang ini di saat semua orang bisa menulis apapun,” papar Ni’am. era digital sosial media kemenpora Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 31 menit yang lalu 34 menit yang lalu 57 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemuda menjadi tonggak utama untuk kemajuan suatu negara. Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Di era digital, peran pemuda untuk memberikan inovasi di bidang teknologi sangat penting. Saat ini, kita sudah berada pada era disrupsi dimana ide dari generasi muda dapat merubah setiap sistem atau struktur yang sudah mengarah kepada kemudahan dalam pengolahan suatu informasi. Dengan konsep tersebut, semua aktivitas manusia dapat dipermudah. Salah satu inovasi dibidang teknologi yang masih digunakan hingga sekarang adalah aplikasi Ojek Online yang dikembangkan oleh Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.Baca juga Pentingnya Peran Pemuda dalam Perubahan Politik dan Ketatanegaraan Indonesia Ide tersebut dapat menjadi contoh nyata bahwasanya dengan satu aplikasi saja, dapat bermanfaat untuk banyak orang. Penggunaan aplikasi juga memberikan lapangan pekerjaan kepada banyak masyarakat Indonesia. Jika semua pemuda memiliki semangat untuk memberikan perubahan dengan inovasi mereka, tentu Indonesia dapat lebih maju bukan? Apa Peran Pemuda Sebagai Penerus Bangsa di Era Digital?Sebagai ujung tombak pembangunan bangsa, maka peran pemuda sangat penting dalam memberikan inovasi di bidang teknologi. Lalu, apa saja peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa? Berikut Pemuda Sebagai Agen PendidikPendidikan sebagai fondasi untuk pembentukan karakter generasi muda. Dengan pendidikan, generasi penerus bangsa dapat menjalankan perannya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan harus ditanamkan sejak dini, agar dapat menjadi bekal bagi para generasi muda dalam menjalani kehidupan. Pemuda juga dapat menjadi agen pendidik dengan semangat jiwa muda sehingga dapat menyalurkannya pada generasi selanjutnya. Saat ini banyak sekali kegiatan untuk peningkatan pendidikan terutama di daerah terpencil. Dengan semangat agen pendidik muda, diharapkan pendidikan dapat merata ke seluruh penjuru Pemuda Sebagai Agen PerubahanPemuda memiliki peranan penting untuk menjadi poros dari perubahan untuk kemajuan bangsa. Pemuda dapat mengupayakan perubahan dilingkungan masyarakat dengan memberikan motivasi. Selain itu, dengan inovasi teknologi pemuda dapat melakukan perubahan yang dapat diimplementasikan di lingkungan masyarakat. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya JAKARTA - Menghadirkan Puteri Indonesia 2020, kampus Universitas Bina Sarana UBSI bersama Yayasan Puteri Indonesia sukses melangsungkan Webinar Pemuda Digital yang bertajuk Aktualisasi Peran Pemuda di Era Digital’ live di Zoom cloud meetings dan channel youtube Kuliah BSI Aja, Rabu 28/10. RR Ayu Maulida, Puteri Indonesia 2020 mengatakan bahwa peran Puteri Indonesia tentunya merupakan sosok perempuan yang mewakili wanita-wanita di Indonesia yang nantinya memberikan suatu inspirasi serta prestasi di bidang masing-masing. “Di era digital, saya selalu memanfaatkan platform pribadi sebagai Puteri Indonesia untuk semakin menyebarluaskan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia melalui media-media serta ingin lebih dekat ke masyarakat,” tutur Ayuma dalam rilis yang diterima Sebagai seorang puteri Indonesia, ia diharuskan mampu mengajak seluruh pemuda Indonesia mengenal dan mencintai budaya-budaya di Indonesia. “Tidak masalah jika kita menyukai budaya luar, selama pastinya kita tidak lupa mencintai budaya kita sendiri, Indonesia. Karena kalau bukan kita yang mencintai dan melestarikan, lalu siapa lagi?” pungkasnya. Ayuma, sebagai perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe 2020 mengungkapkan ingin memperkenalkan Indonesia lebih luas lagi di kancah internasional melalui platform pribadi miliknya. “Advokasi yang akan aku bawakan pada ajang Miss Universe 2020 adalah Senyum Desa. Awalnya Senyum Desa merupakan komunitas kecil yang berisi segelintir orang dan kini telah menjadi yayasan,” katanya. Komunitas Senyum Desa memokuskan terhadap masyarakat-masyarakat desa. Hal ini dilatarbelakangi banyaknya ketidakrataan ataupun kesenjangan sosial antara masyarakat desa dan masyarakat di perkotaan. “Masyarakat kita yang berada di sana sangat banyak yang memiliki potensi sebagai pemimpin, pengusaha, dan masih banyak dari mereka yang dapat digali potensinya. Namun mereka tidak memiliki kesempatan yang sama seperti kita. Entah itu di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan bidang lainnya,” tandasnya. Ayuma sebagai perwakilan Indonesia menyampaikan pada Webinar Pemuda Digital di kampus UBSI Berangkat dari fenomena tersebut, ia peduli dan bergerak mengangkat Senyum Desa. “Jadi, tidak hanya kita yang berada di kota tapi juga seluruh sahabat serta saudara kita yang tersebar di Indonesia bahkan untuk semua yang ada di dunia ini. Walaupun mereka berada di wilayah terpencil tetapi mereka pantas memiliki kesempatan yang sama seperti kita di kota,” jelasnya. Pada webinar yang dipandu oleh Achmad Baroqah Pohan dan Jordy Lasmana Putra tersebutm Ayuma juga mengajak seluruh pemuda Indonesia mengkampanyekan Stop Cyber Bullying’. “Bullying is bullying, di mana kamu merendahkan seseorang atau memfitnah dan merasa lebih tinggi dari orang lain. It’s not a good things,” paparnya. Hal tersebut, menurutnya, merupakan cikal-bakal seseorang merendahkan orang lain. Baik itu di siber atau di dalam kehidupan nyata itu semua menjadi contoh yang sangat tidak baik untuk seluruh generasi milenial. Ia menyebutkan, saling bully satu sama lain saat ini sedang marak di media sosial. “Apapun alasannya, semua itu akan merusak cikal-bakal generasi penerus bangsa. Karena tanpda kita sadari, dengan membully seseorang itu, kita juga menutup masa depan mereka. Secara tidak langsung kita menghilangkan rasa percaya diri dan kepemimpinan mereka lalu akhirnya merasa rendah diri akibat bullying,” lugasnya. Ayuma menambahkan, maka pemuda-pemudi Indonesia harus lebih bijak dalam menyampaikan ketidaksukaan terhadap sesuatu. Sementara itu, bagi yang di-bully harus lebih bijak dalam memilih mana yang benar dan tidak benar. Ia berharap, semoga seluruh peserta yang mengikuti Webinar Pemuda Digital mendapatkan manfaat dan terus berbagi terhadap sesama serta semoga masa depan Indonesia semakin cerah palagi dimomen spesial Sumpah Pemuda.

peran pemuda di era digital